Subnetting & IP Addressing adalah fondasi utama dalam networking.
1. Dasar-Dasar IP Addressing
- IPv4 menggunakan 32-bit, ditulis dalam format desimal (contoh:
192.168.1.1
). - IPv6 menggunakan 128-bit, ditulis dalam format heksadesimal (contoh:
2001:db8::1
). - IPv4 dibagi menjadi Network ID dan Host ID berdasarkan subnet mask.
Kelas IP Address:
Kelas | Range Awal | Subnet Default | Jumlah Host per Network |
A | 1.0.0.0 – 126.255.255.255 | 255.0.0.0 (/8) | ~16 juta |
B | 128.0.0.0 – 191.255.255.255 | 255.255.0.0 (/16) | ~65 ribu |
C | 192.0.0.0 – 223.255.255.255 | 255.255.255.0 (/24) | 254 |
2. Subnetting IPv4
Subnetting digunakan untuk membagi satu jaringan besar menjadi jaringan kecil.
📝 Rumus Cepat Subnetting:
- Jumlah Subnet = (di mana
n
adalah jumlah bit yang dipinjam). - Jumlah Host per Subnet = (di mana
h
adalah jumlah bit host).
Contoh Soal:
Kamu punya network 192.168.1.0/26
, berapa subnet yang dihasilkan dan host per subnet?
- Subnet Mask:
/26
berarti 255.255.255.192 - Jumlah Host Bit: 6 bit → host per subnet
- Subnet: Dibagi menjadi blok 64 (
192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128, 192.168.1.192
)
3. CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR memungkinkan penggunaan subnet fleksibel tanpa mengikuti kelas IP.
Tabel CIDR cepat:
Prefix | Subnet Mask | Host per Subnet |
/30 | 255.255.255.252 | 2 |
/29 | 255.255.255.248 | 6 |
/28 | 255.255.255.240 | 14 |
/27 | 255.255.255.224 | 30 |
/26 | 255.255.255.192 | 62 |
/24 | 255.255.255.0 | 254 |
4. IPv6 Addressing & Subnetting
IPv6 menggunakan 128-bit, dengan format hexadecimal (contoh: 2001:db8::/64
).
Tipe utama IPv6:
- Global Unicast (GUA) → Public (contoh:
2001:db8::/32
). - Link-Local → Otomatis dibuat (
FE80::/10
). - Unique Local (ULA) → Private (
FC00::/7
).
Subnetting IPv6 lebih mudah karena default subnet adalah /64.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar