Pages

Sunday, September 9, 2012

Jaringan Telekomunikasi : Topologi Jaringan


Jaringan telekomunikasi secara umum
            Segenap perangkat telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (baik suara, data maupun gambar).

Topologi jaringan
            Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi yang paling umum digunakan:
·         Bus
·         Star (bintang)
·         Ring (cincin)
·         Mesh (mata jala)


1.      Topologi bus
            Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simple, atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam hal biaya.



             Bagaimana topologi bus bekerja
·         Topologi yang pasif.
Ketika satu user mengirim sinyal up (dan down), semua user dalam jaringan menerima informasi, tetapi hanya satu user yang menyetujui informasi tersebut (user yang memiliki alamat yang sama dengan alamat yang menjadi tujuan dalam pesan). Sedangkan user yang lainnya akan menghiraukan pesan tersebut.
·         Broadcast channel
Yang berarti setiap user yang terhubung dapat mendengar setiap pengiriman dan semuanya memiliki prioritas yang sama dalam menggunakan jaringan untuk mengirimkan data.
Bila berada disatu tempat dimana Anda berkumpul dengan teman-teman Anda, lalu Anda mencoba memanggil teman Anda yang bernama Udin, pasti teman Anda (yang bernama Udin) akan mendengar dan menghampiri Anda, dan yang lain tentu akan menghiraukannya.
            Topologi bus memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepangjang kabel terdapat node-node
·         Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
·         Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
·         Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Keuntungan topologi bus:
·         Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus
·         Menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan topologi lainnya dan oleh karena itu biayanya lebih murah
·         Topologi yang sederhana, dapat diandalkan untuk penggunaan pada jaringan yang kecil, mudah untuk digunakan, dan mudah untuk dimengerti.
Kelemahan topologi bus
·         Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus
·         Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan
·         Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus
·         Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain

2.      Topologi bintang (star)
·         Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari user-user ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.
·         Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah
·         Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N atau S = N-1
·         Contoh : N = 5 sentral maka S = 5 – 1 = 4 saluran


·         Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus karena semua user dan perangkat terhubung ke central point.
·         Jadi bila ada salah satu user atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan)
Bagaimana topologi bintang bekerja
            Setiap user dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan pesan ke semua user (dalam broadcast star network) atau hanya ke computer yang dituju (dalam switched star network).
Keuntungan topologi bintang
·         Mudah untuk menambah user ke dalam jaringan tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung.
·         Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnose kesalahan yang terjadi dalam jaringan.
·         Apabila satu user mengalami kerusakan dalam jaringan maka user tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
Kekurangan topologi bintang
·         Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
·         Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point.

3.      Topologi Cincin (Ring)
·         Setiap user terhubung ke user selanjutnya, dengan user terakhir terhubung ke user yang pertama.
·         Penempatan kabel yang digunakan dalam cincin menggunakan desain yang sederhana.
·         Tetapi jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan user dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.


Bagaimana topologi cincin bekerja
·         Setiap user terhubung ke user selanjutnya dalam cincin, dan setiap user mengirim apa yang diterima dari user sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui cincin dalam satu arah.
·         Topologi cincin adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada cincin.
·         Pesan singkat yang disebut dengan token dijalankan melalui cincin sampai sebuah user menginginkan untuk mengirim informasi ke user yang lain.
·         User tersebut lalu mengubah token tersebut, dengan menambahkan alamatnya dan menambah data, dan mengirimnya melalui cincin.
·         Setiap user secara berurutan akan menerima token tersebut dan mengirimkan informasi ke user selanjtunya sampai user dengan alamat yang dituju dicapai atau token kembali ke user pengirim (asal pengirim pesan).
Keuntungan topologi cincin
·         Tidak ada user yang memonopoli jaringan, karena setiap user mmpunyai hak akses yang sama terhadap token.
·         Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
Kekurangan topologi cincin
·         Apabila ada satu user dalam cincin yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
·         Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi cincin.
·         Menambah atau mengurangi user akan mengacaukan jaringan.
·         Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

4.      Topologi mata jala (Mesh)
·         Setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
·         Jaringan yang menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain tanpa melalui satu titik pusat
·         Secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk diimplementasikan.


·         Cocok untuk digunakan pada sistem yang kecil.
      Bagaimana topologi mata jala bekerja
·         Jika ada n peralatan (user) yang akan kita sambungkan, maka perhitungannya adalah n(n-1)/2.
·         Jadi jika terdapat 5 user, maka hubungan yang akan dibuat sebanyak: 5(5-1)/2 atau 10 hubungan.
                        Keuntungan topologi mata jala
·         Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar user masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.
·         Terjamin kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
·         Relative lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
                        Kekurangan topologi mata jala
·         Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah user dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
·         Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.



sumber : Presentasi Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi, Eka Purwa Laksana





           

No comments:

Post a Comment