Pages

Monday, January 28, 2013

Cisco Fundamental : Struktur Pengalamatan IP Address



What The Numbers Mean?

IP address v4 yang terdiri dari 32 bit biner memiliki fungsi sebagai identifier. Bagian pertama (sisi sebelah kiri) ialah identifier jaringan (network id) dan bagian kedua (sisi sebelah kanan) adalah identifier host (host id).



Kategori IPv4

IPv4 dapat dikategorikan dalam 2 pendekatan:

1) Class full architecture

2) Classless Inter Domain Routing Architecture

Class full merupakan pendekatan yang pertama kali digunakan (tahun 1981) dan diperbaiki oleh pendekatan Classless Inter Domain Routing (1993) saat kebutuhan jumlah IP yang ada meningkat seiring pertumbuhan penggunaan teknologi ICT. Perbedaan mendasarnya ialah subnet mask yang digunakan.


Class full

Dibagi menjadi 5 kelas major A hingga E. Sampai saat ini masih digunakan di lapangan untuk keperluan internal organisasi, namun untuk jaringan internet, telah digunakan CIDR.
Kelas IPv4


CIDR

 

Pada arsitektur CIDR, besar porsi network id dan host id tidak terpaku pada octet pertama, kedua dan ketiga. Dengan arsitektur ini, sebuah alamat IP dilengkapi dengan sebuah penanda posisi network portion. Penanda ini disebut Subnet Mask.

Subnet Mask


Bernilai satu (1) untuk menandakan bit IP yang sama posisinya sebagai network portion. Bernilai nol (0) untuk menandakan bit IP yang sama posisinya sebagai host portion. 

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
IP dotted dec
172
168
1
7
IP biner
10101100
10101000
00000001
00000111
Subnet mask
11111111
11111111
11111111
00000000
Arti
Network portion
Host portion
Penulisan
IP 172.168.1.7 netmask 255.255.255.0


Posisi angka 1 pasti di sisi kiri dan tidak boleh tercampur nol (dan sebaliknya). Posisinya dapat digeser, seperti pada contoh berikut:

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
IP dotted dec
172
168
1
7
IP biner
10101100
10101000
00000001
00000111
Subnet mask
11111111
11111111
11111000
00000000
Arti
Network portion                                                     Host portion
Penulisan
IP 172.168.1.7 netmask 255.255.248.0


Subnet Mask dan Notasi Slash pada CIDR


Untuk memudahkan penulisan, dapat digunakan notasi slash setelah IP address, jumlah angka sesudah slash ialah jumlah bit biner subnet mask yang bernilai satu (1)



Penulisan Standar
Penulisan dengan slash
202.10.19.90 netmask 255.255.255.224
202.10.19.90/27
10.10.15.8 netmask 255.128.0.0
10.10.15.8/9
172.16.0.0
172.16.0.0/18



Aturan Penggunaan Alamat IP untuk Host


Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan “loopback”. (“loopback” adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukkan dirinya sendiri).

Host portion dalam biner tidak boleh seluruh bit diset 1, karena akan diartikan sebagai alamat broadcast ID. Broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket diterima dan didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

Host portion dalam biner tidak boleh seluruh bit diset 0. Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak mununjukkan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.

 

Kategori Alamat IPv4


Alamat IP versi 4 memiliki 3 kategori dengan 3 fungsi berbeda:

1. Network IP address / network ID / network address.

2. Host IP address / host ID / host address.

3. Broadcast IP address / broadcast ID / broadcast address.

 

Network Address

  • Termasuk dalam network address jika semua bit porsi host bernilai nol (0).
  • Berfungsi sebagai identifier jaringan, dengan menggunakan alamat ini, artinya mengacu pada seluruh host dalam jaringan yang sama.
  • Alamat ini digunakan pada routing table.

Perhatikan contoh berikut:

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
IP dotted dec
192
168
6
0
IP biner
11000000
10101000
00000110
00000000
Subnet mask (255.255.255.0)
11111111
11111111
11111111
00000000
Arti
Adalah network IP address (semua bit porsi host bernilai nol)

Host Address


Adalah alamat IP yang dapat digunakan pada perangkat di jaringan (host), seperti komputer, laptop, PDA, ipod, ipad, tablet, CCTV IP dan interface router. Sebuah host address akan memiliki kombinasi nol dan satu pada porsi hostnya.

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
IP dotted dec
192
168
6
5
IP biner
11000000
10101000
00000110
00000101
Subnet mask (255.255.255.0)
11111111
11111111
11111111
00000000
Arti
Adalah host IP address (bit porsi host bernilai kombinasi)

Broadcast Address


Adalah alamat yang dicadangkan untuk komunikasi intra jaringan. Setiap pesan yang ditujukan ke semua host pada jaringan tersebut dapat ditujukan pada alamat ini. Sebuah broadcast address akan memiliki nilai satu (1) untuk semua bit porsi host.

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
IP dotted dec
192
168
6
255
IP biner
11000000
10101000
00000110
11111111
Subnet mask (255.255.255.0)
11111111
11111111
11111111
00000000
Arti
Adalah broadcast Ip address (semua bit porsi host bernilai 1)


Host Address dan CIDR


Tidak selalu sebuah IP address berakhiran .255 merupakan broadcast address, perhatikan contoh berikut.

Keterangan
Octet 1
Octet 2
Octet 3
Octet 4
Ip dotted
192
168
6
255
Ip biner
11000000
10101000
00000110
11111111
Subnet mask (255.255.252.0)
11111111
11111111
11111100
00000000
Arti
Adalah host IP address (bit porsi host bernilai kombinasi)


Penentuan Network Address dan Broadcast Address dari IP Address

Jika kita mengetahui sebuah IP address dan subnet mask nya, maka kita dapat mengetahui network address, range host address dan broadcast address. Proses penentuan net id disebut proses ANDing. Proses penentuan broad id dengan mengganti semua bit biner porsi host menjadi satu (1). 

Operand
Operator
Operand
Hasil
0
AND
0
0
0
AND
1
0
1
AND
0
0
1
AND
1
1



IP Address V4 untuk Organisasi 

 

Untuk kepentingan pengalamatan dalam organisasi, telah disediakan kelompok IP berikut yang bisa digunakan secara bebas (IP ini tidak digunakan pada internet).

IP address range
Number of address
Classfull description
Largest CIDR block (subnet mask)
Host ID size
10.0.0.0 – 10.255.255.255
16177216
Single class A
10.0.0.0/8 (255.0.0.0)
24 bits
172.16.0.0 – 172.31.255.255
1048576
16 contiguous class Bs
172.16.0.0/12 (255.240.0.0)
20 bits
192.168.0.0 – 192.168.255.255
65536
256 contiguous class Cs
192.168.0.0/16 (255.255.0.0)
16 bits


Pembagian Jaringan Secara Logik


Sebuah jaringan besar dapat dibagi menjadi subnet-subnet yang lebih kecil, hal ini dilakukan karena:
  1. Performance jaringan yang lebih kecil akan lebih baik, disebabkan oleh berkurangnya lalu lintas broadcast pada jaringan tersebut (jumlah host lebih sedikit).
  2. Pengaturan sumber daya dan keamanan yang lebih baik, karena setelah dipisahkan sub jaringan satu dan yang lainnya tidak dapat berkomunikasi tanpa router. (pada router dapat diberikan konfigurasi keamanan) 

 

Pembagian Jaringan


Pembagian jaringan merupakan proses pengubahan ukuran jaringan dengan mengubah nilai subnet mask (sehingga nilai porsi host akan berubah). Pembagian ini dapat dibedakan menjadi dua metode:

1. Simple same size subnetting

2. Variable Length Subnet Mask (VLSM)

 

Simple Same Size Subnetting


Metode ini akan membagi jaringan menjadi sub jaringan yang jumlahnya kelipatan 2 dengan jumlah host yang sama untuk setiap subnet.

Contoh, sebuah jaringan kelas C dapat dibagi menjadi 4 bagian sama besar.





Dapat digunakan kaidah table ini untuk mempermudah. (contoh dengan kelas C, untuk kelas B maka 1 network pada /16, untuk kelas A maka 1 network pada /8)

Slash
Subnet mask
Jumlah network
Jumlah total IP
Jumlah host IP
/24
255.255.255.0
1
256
254
/25
255.255.255.128
2
128
126
/26
255.255.255.192
4
64
62
/27
255.255.255.224
8
32
30
/28
255.255.255.240
16
16
14
/29
255.255.255.248
32
8
6
/30
255.255.255.252
64
4
2


Contoh

PT. XYZ memiliki 3 divisi:
  1.  Penjualan = 50 komputer, 3 switch, 1 interface router
  2. Gudang = 60 komputer, 5 switch, 1 interface router
  3. HRD = 59 komputer, 4 switch, 1 interface router

Tentukan alokasi IP address yang optimal untuk kasus di atas jika kelas yang digunakan ialah kelas C 192.168.5.0/24

Jawab :

1. Tentukan kebutuhan host

Kode
Nama bagian
Kebutuhan IP host
A
Penjualan
51 IP
B
Gudang
61 IP
C
HRD
60 IP

2. Pilih pembagian yang paling cocok dari table berdasarkan jumlah host maksimum yang dibutuhkan

Slash
Subnet mask
Jumlah network
Jumlah total IP
Jumlah host IP
/24
255.255.255.0
1
256
254
/25
255.255.255.128
2
128
126
/26
255.255.255.192
4
64
62
/27
255.255.255.224
8
32
30
/28
255.255.255.240
16
16
14
/29
255.255.255.248
32
8
6
/30
255.255.255.252
64
4
2

3. Tentukan network id untuk masing-masing subnetwork

Kode
Network address
Keterangan
A
192.168.5.0
IP pertama
B
192.168.5.64
IP pertama + jumlah total IP dari baris table yang dipilih
C
192.168.5.128
IP kedua + jumlah total IP dari baris table tang dipilih
-
192.168.5.192
Tidak terpakai, ini adalah subnet keempat yang didapatkan (IP ketiga + jumlah total IP dari baris table yang dipilih)

4. Buatlah table lengkapnya 

Kode
Network address
Broadcast address
Range IP address
IP dibutuhkan
IP sisa
A
192.168.5.0
192.168.5.63
192.168.5.1 – 192.168.5.62
51
11
B
192.168.5.64
192.168.5.127
192.168.5.65 – 192.168.5.126
61
1
C
192.168.5.128
192.168.5.191
192.168.5.127 – 192.168.5.190
60
2


sumber : Cisco Fundamental 2, Joko Christian, M. Kom

No comments:

Post a Comment