Pages

Tuesday, October 9, 2012

Cisco Fundamental : Karakteristik Arsitektur Jaringan



Jaringan harus mendukung banyak jenis aplikasi dan layanan, dan beroperasi pada berbagai jenis dan tipe infrastruktur fisik. Istilah arsitektur jaringan dalam konteks ini mengacu pada teknologi yang mendukung infrastruktur dan service (layanan) dan layanan yang mengatur pengiriman pesan melalui infrasturktur tersebut.

            Dalam evolusi internet dan jaringan secara umum, ada 4 karakteristik dasar yang harus dipenuhi agar memenuhi kebutuhan pengguna:
1.      Fault tolerance (toleransi kesalahan)
2.      Scalability (skalabilitas)
3.      Quality of service (kualitas)
4.      Security (keamanan)


1.      Fault Tolerance
      Internet diharapkan selalu tersedia bagi jutaan penggunanya. Ini membutuhkan arsitektur jaringan yang didesain dan dibuat untuk meminimalkan kesalahan.
      Sebuah jaringan fault tolerance artinya sebuah jaringan yang mampu meminimalkan akibat dari kegagalan hardware dan software, serta dapat beroperasi lagi dengan cepat jika kegagalan itu terjadi.
      Jaringan jenis ini bergantung pada hubungan redundant, atau jalur redundant (lebih dari satu) antara pengirim dan penerima. Jika salah satu jalur terputus (rusak/terganggu), maka lalu lintas pesan dapat dialihkan ke jalur yang lain secara instant.
      Proses pengalihan harus transparent bagi user (tidak memerlukan tindakan apapun dan tidak perlu diketahui oleh user). Baik perangkat fisik infrasturktur maupun proses logic harus bekerja sama dalam mengakomodasi redudansi tersebut. Ini adalah premis dasar bagi arsitektur jaringan saat ini.


2.      Skalabilitas
      Sebuah jaringan yang scalable dapat berkembang dengan cepat untuk mendukung user dan aplikasi baru tanpa mempengaruhi kinerja jaringan dan layanan bagi user yang lama.



      Ribuan user dan ISP (Internet Service Provider) terhubung ke jaringan internet tiap minggu, kemampuan jaringan tersebut untuk mendukung tambahan tersebut bergantung pada infrastuktur fisik dan arsitektur logis berlayer yang hirarkis (hierarchical layered design). Operasi pada layer yang satu tidak boleh mempengaruhi layer yang lain.
      Perkembangan teknologi jaringan terus menigkatkan kemampuan pengiriman pesan dari infrastruktur fisik, hal ini memungkinkan internet untuk memenuhi kebutuhan user.

3.      Quality of Service (Kualitas Layanan)
      Saat ini internet telah menyediakan level fault tolerant dan skalabilitas yang dapat diterima, namun aplikasi yang baru membutuhkan kualitas yang lebih baik, seperti video dan suara. Service tersebut memerlukan kualitas tinggi dan pengiriman yang tidak tertunda.
      Sebuah jaringan terkonvergensi, harus mampu mengatur prioritas dari service-service yang menggunakannya. Sehingga didapat standar kualitas yang memenuhi harapan user. Kebutuhan atas QoS (Quality of Service) mengubah cara arsitektur jaringan di desain dan diimplementasikan.
      Dalam contoh dibawah, layanan (service) untuk streaming diutamakan bandwidthnya dibanding halaman web.


4.      Keamanan
      Internet telah berevolusi dari jaringan kecil yang terkontrol menjadi transmisi bisnis dan personal yang terbuka, akibatnya, tingkat keamanan dari jaringan telah berubah. Muncul kebutuhan untuk menigkatkan keamanan jaringan terhadap serangan atau celah keamanan.
      Banyak usaha, perangkat, prosedur diimplementasikan untuk meningkatkan keamanan jaringan atau memperbaiki kesalahan pada arsitektur jaringan.



sumber : Cisco Fundamental1, Joko Christian, M. Kom

1 comment: