Pengantar Switching / Penyambungan
Contoh
sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung.
Hubungan
dengan N pelanggan : N-1 saluran / pelanggan atau N(N-1) /2 saluran
Bila
jumlah terminal cukup banyak maka jaringan akan menjadi seperti berikut:
Hubungan
pelanggan telepon yang banyak :
·
Tidak efisien
·
Dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya
·
Jaringan akan menjadi rumit
Sentral
Sistem switching dibangun dan
diletakkan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu
sentral atau exchange. Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk
menghubungkan pelanggan, penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan
pelanggan tersebut ke sentral.
Fungsi Switching
Fungsi
dasar switching adalah sebagai berikut:
a. Penyambungan
(interconnection)
b. Pengendalian
(control)
c. Deteksi
adanya permintaan sambungan.
d. Menerima
informasi
e. Mengirim
informasi
f. Mengadakan
test sibuk
g. Mengawasi
pembicaraan
Switching
·
Manual à Switch board
·
Otomatis :
§ Analog
:
·
Step by step (strowger) à
elektromekanis
·
Common Control / SPC
§ Digital
·
Circuit Switch
·
Packet Switch
A O B
C D
A
ingin berhubungan dengan C maka proses pembangunan hubungan sebagai berikut :
·
A memberi tanda kepada operator (Seizure) bahwa dia ingin dilayani.
·
Operator melihat seizure (ada tanda
alert pada switch board) tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A (idle tone), tanda dia siap melayani.
· A menjawab tanda tersebut dengan
menyebutkan dengan siapa dia mau berkomunikasi. (dalam hal ini dengan C) à
dial
·
Maka operator segera menghubungkan
kontak A dengan kontak C pada switch boardnya. à penyambungan
·
Operator memanggil C (ringing tone) dan C tahu ada seseorang
yang ingin bicara dengannya.
·
C mengangkat handsetnya dan langsung
bicara dengan A, sementara itu operator memantau bahwa hubungan sudah terjalin.
Operator mencatat nomor pemanggil (originating), nomor yang dipanggil
(terminating) dan waktu mulai pembicaraan. à start billing
·
Kemudian melepas pelayanannya untuk
melayani sambungan yang lainnya.
·
Sambil melayani pelanggan lain, selama
pembicaraan operator melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih berlangsung
(Monitoring / Pengawasan)
·
Jika A dan C sudah selesai
berkomunikasi, maka salah satu pihak atau keduanya memberikan tanda kepada
operator bahwa untuk putuskan hubungan (release
signal). Dalam hal A dan C lupa mengirimkan release signal (karena salah
taruh), setelah beberapa waktu maka operator akan kembali dan memonitor
hubungan A dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan maka hubungan
akan diputusnya (force release).
·
Pada saat pemutusan hubungan, operator
mencatat pada record tadi, saat akhir hubungan (end of billing).
·
Seorang pelanggan dapat meminta
dihubungkan ke pelanggan di kota lain yang dilayani operator lain. Untuk
pelayanan tersebut, maka pada switchboard disediakan terminal yang berhubungan
dengan operator lain kota. Dan operator lain kota itu akan melakukan
penyambungan ke pelanggan yang dituju (routing).
·
Bisa saja, operator terminating tidak
mempunyai hubungan langsung dengan operator originating, sebab itu operator
tersebut meminta pertolongan operator kota ke tiga yang mempunyai hubungan
dengannya dan operator terminating. (alternate
route)
Teknik Penyambungan
Hubungan
antara operator disebut Junction. Jaringan telepon terdiri dari banyak titik
penyambungan sehingga tiap telepon dalam jaringan dapat saling dihubungkan
melalui junction atau trunk.
Syarat Teknik Penyambungan
1. Tiap
pemakai mampu berkomunikasi dengan pemakai lain.
2. Waktu
penyambungan harus jauh lebih kecil dibanding waktu hubungan.
3. GOS
maksimum pada jam sibuk 5%. Untuk perencanaan sebaiknya diambil angka 1%
(tergantung investasi yang dapat diberikan dan tuntutan pelanggan serta tarif).
4. Privacy
pelanggan harus dapat dijamin kecuali dalam beberapa kasus, misalkan politik.
5. Informasi
utama yang disalurkan adalah suara.
6. Ketersediaan
pelayanan harus setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari
setahun.
Fungsi Penyambungan
Ada
8 fungsi dasar penyambungan:
1. Interkoneksi
2. Informasi
penerimaan
3. Pengendalian
4. Informasi
pengiriman
5. Kesiagaan
6. Test
kesibukan
7. Penjagaan
kondisi pelanggan
8. Pengawasan
Konsentrator dan Expandor
Fungsi
konsentrator adalah untuk menyambungkan banyak inlet ke sedikit out let (misal
banyak pelanggan ke trunk) on demand.
Sedangkan fungsi expandor adalah
untuk menyambungkan saluran pada trunk / junction ke pelanggan yang dituju.
Macam-macam Teknik Penyambungan
1. Teknik Penyambungan Mekanik
Teknik
penyambungan yang pada proses penyambungan menggunakan peralatan mekanik.
(teknik penyambungan analog)
2.
Teknik
Penyambungan Manual
Penyambungan
manual dilakukan menggunakan papan sambung yang dilayani oleh operator.
3.
Teknik
Penyambungan Otomatis
Ada
3 macam jenis Penyambungan Otomatis
i)
Penyambung Otomatis Step by Step
Pulsa-pulsa yang dikirim pesawat telepon akan mengerakan alat
penyambung tiap tingkat. Proses penyambungan dilakukan oleh pemilih demi
pemilih secara langkah demi langkah.
ii) Penyambung
Otomatis Common Control
Sirkit pembicaraan terpisah dengan sirkit penyambungan. Sirkit
penyambungan dihubungkan dengan bagian penyambungan yang bertugas untuk
menyambungkan / memilih sirkit pembicaraan. Bagian penyambungan ini dapat
digunakan untuk penyambungan oleh semua sirkit pembicaraan pada sentral
tersebut.
Jika pemanggil mengangkat handset, maka bagian penyambung
mencari pemanggil kemudian dihubungkan dengan register. Register mengumpulkan
semua digit / pulsa yang diberikan pemanggil kemudian membangun hubungan dengan
yang dipanggil.
iii) Penyambungan
Otomat Stored Program Controlled
Penyambungan dikontrol
oleh computer.
Fungsi penyambung dalam
hal ini adalah:
(1) Membentuk
matrik penyambungan
(2) Menyimpan
dalam memory nomor yang dipanggil dan yang dipanggil
(3) Mengendalikan
proses penyambungan (memulai, menyambungkan, memonitor, mengakhiri, mencatat).
Fungsi tambahan:
(1) Rerouting
dan realokasi trunk
(2) Mencatat
statistik traffic
(3) Penomoran
kembali sebuah saluran pelanggan
(4) Merubah
kelas pelanggan
(5) Mengubah
status sentral
(6) Pencatatan
kesalahan
(7) Pencatatan
penggunaan (charging)
Teknik
Penyambungan
Dalam
menyalurkan informasi dari satu titik ke titik yang lain dikenal 2 teknik
penyambungan yang dasarnya berbeda yaitu:
1.
Circuit
Switching
·
Pengirim disambungkan ke penerima selama
pengalihan informasi.
·
Hubungan terbentuk saat ada transmisi
informasi.
·
Untuk tiap hubungan diperlukan satu
jalur.
·
Bila pihak yang dituju sibuk / tidak
berada dalam keadaan siap menerima informasi, hubungan tidak dapat dilaksanakan
/ gagal. Informasi yang hendak dikirimkan dapat hilang.
·
Jaringan telepon menggunakan cara ini.
·
Latar belakang circuit switch:
(i) Informasi
real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay)
(ii) Diperlukan
platform jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama
komunikasi berlangsung
(iii) Maka
dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN)
·
Prinsip dasar:
(a) Sebelum
dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up)
koneksi dari ujung ke ujung (end to end) oleh proses signaling
(b) Setelah
terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan)
(c) Selama
transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam / diduduki
secara exclusive, tidak “dishare” dengan nomor time slot tetap tidak berubah.
(d) Selesai
fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling)
2.
Packet
Switch
Latar
belakang :
i)
Kelemahan circuit switch adalah selama
interkoneksi jalur hanya dapat digunakan oleh panggilan tersebut sehingga link
yang harus disediakan harus banyak.
ii) Informasi
dalam jaringan packet switched umumnya berupa data non real time (walaupun data
real time pun sudah dapat direalisasikan seperti VOIP dll), namun pada
prinsipnya jenis informasi yang paling dominan berupa data : tekstual, gambar
(image), video clip, dll.
Prinsip
dasar:
i)
Sebelum dikirim, informasi disegmentasi
(paketisasi) terlebih dahulu.
ii) Tiap
paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehingga
tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda,
iii) Karena
perbedaan rute, kemungkinan paket sampai di tempat tujuan tidak berurut.
iv) Di
tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru
kemudian disajikan (direpresentasikan).
Sistem Signaling
Sistem
komunikasi antara pelanggan dengan pelanggan dan sentral dengan sentral,
sehingga hubungan komunikasi dapat dibangun oleh sentral.
Cara-cara perlintasan sinyal untuk
terjadinya suatu sambungan disebut persinyalan (signaling).
Signaling ini ditentukan berdasarkan
rekomendasi oleh : ITU-T (International
Telecommunication Union bagian Telepon, telegraph dan telex).
Klasifikasi
signaling:
1. Secara
umum dipergunakan sebagai sistem komunikasi untuk sentral ke pelanggan dan
antar sentral.
2. Fungsinya
adalah untuk :
i)
Informasi status secara audio dan visual
ii) Pengawasan
subscriber
iii) Pengebelan
pelanggan yang dipanggil
Tugas
pensinyalan pada pelayanan pelanggan
1. Informasi
permintaan sambungan oleh pelanggan (seizure)
2. Informasi
idle tone oleh sentral
3. Informasi
identitas diri pelanggan dan identitas pihak yang dipanggil (tujuan)
4. Informasi
status (macam-macam status)
5. Informasi
penerangan (macam-macam penerangan – khusus untuk sentral digital)
6. Informasi
ring (bel) panggilan pada saat dipanggil.
7. Informasi
tujuan sibuk atau trunk / junction sibuk.
8. Proses
penyambungan berdasarkan informasi-informasi di atas
9. Proses
pemutusan hubungan (release)
Spectrum dan Bandwidth
Spectrum à
rentang frekuensi dimana spectrum berada.
Jarak dari frekuensi yang mengandung
sinyal / suatu range yang berisikan frekuensi atau daerah frekuensi yang dapat
dimuati.
sumber : Presentasi Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi, Eka Purwa Laksana
No comments:
Post a Comment