Pages

Tuesday, January 22, 2013

Cisco Fundamental : Routing

Kenapa Router Diperlukan


 
 
Dalam suatu network atau subnetwork, sebuah host dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa intermediary device, saat host perlu berkomunikasi dengan jaringan lain, sebuah perangkat intermediary (router) berfungsi sebagai pintu keluar (gateway).

Karena kondisi teknis, tidak memungkinkan sebuah host mengetahui semua alamat dari setiap perangkat dalam internet, sehingga akan digunakan alamat gateway (default gateway) untuk memforward packet di luar jaringan local.

Sebagai bagian dari konfigurasinya, sebuah host harus memiliki informasi alamat gateway. Alamat gateway yang dimaksud ialah interface router yang terhubung dengan jaringan yang sama dengan host. Router dapat berupa perangkat atau PC router. Router juga harus dikonfigurasi dengan alamat next hop berlikutnya agar paket dapat mencapai tujuan.

Gateway 

 


Gateway sebagai pintu keluar bagi paket yang menuju dan dari jaringan luar. Alamat gateway adalah alamat yang terdapat dalam jaringan local yang dilayaninya. Dapat dikonfigurasi secara manual pada tiap host, atau diset pada DHCP. Gunakan perintah ipconfig /all untuk melihat konfigurasi yang aktif pada OS windows.


Contoh 



Routing 

 


Tidak ada paket yang bisa diforward tanpa route (rute). Sebuah router akan melakukan keputusan routing untuk tiap paket yang masuk melalui gateway. Proses forwarding ini disebut sebagai routing.

Untuk memforward paket, diperlukan route, jika tidak ada route menuju jaringan tujuan, maka paket tidak akan diforward. Jaringan tujuan mungkin letaknya jauh (beberapa atau banyak hop, atau mungkin ada di interface pada router), sehingga route hanya akan mengindikasikan next hop router, bukan router akhir.

 

Contoh Proses Routing







Routing Table


Untuk melakukan proses routing, diperlukan informasi tentang jaringan terhubung dan route. Informasi ini tersimpan dalam routing table pada router. Jika ada banyak route untuk suatu network yang sama, keputusan diambil berdasarkan perhitungan metric. Sebuah routing table akan memiliki:
  • 1) Informasi jaringan terhubung langsung (directly connected networks).
  • 2) Informasi route yang tersedia.

Tiap baris dari informasi route akan memiliki:
  • 1) Destination network
  • 2) Next hop
  • 3) Metric 





Host

Pada host, informasi gateway dan route yang ada dapat diaktifkan dengan netstat –r atau route print. Perintah penambahan, pengubahan atau penghapusan route pada host adalah:
  • 1) Route add
  • 2) Route change
  • 3) Route delete 
 

Default Route


Jika sebuah paket memiliki alamat tujuan yang tidak ada pada daftar route yang spesifik pada routing table, maka default route akan digunakan.

Next Hop


Dalam routing table, alamat setelah kata via menunjukkan alamat gateway router berikutnya (hop berikutnya). Informasi interface yang digunakan adalah nama interface yang ada pada router itu sendiri.

Proses Routing Dalam Router


Dapat disimpulkan, berdasarkan routing table dan paket yang diterima, ada 3 kemungkinan yang dapat dilakukan router jika mendapat sebuah paket:

1) Forward ke next hop

Setelah memahami fungsi umum routing dan routing table, berikut adalah proses yang terjadi saat paket sampai di interface router.
  • a. Router mendekapsulasi layer 2 dan membaca alamat IP tujuan.
  • b. Router mengambil informasi alamat IP tujuan.
  • c. Router mencari kecocokan network tujuan pada routing table.
  • d. Jika ditemukan, informasi next hop akan diambil.
  • e. Router mengenkapsulasi data layer 2 (alamat mac address tujuan diubah menjadi alamat mac dari next hop berikutnya).
  • f. Router mengirim (forward) paket sesuai keputusan langkah 2.
 

2) Forward ke default route
  • a. Router mendekapsulasi layer 2
  • b. Router mengambil informasi IP.
  • c. Cek routing table untuk kecocokan.
  • d. Karena tidak ditemukan, namun ada default route
  • e. Enkapsulasi paket.
  • f. Kirim ke interface yang dinyatakan pada default route 
 
Info: default route juga sering disebut sebagai Gateway of last resort.


 
3) Drop paket

Jika alamat network tujuan tidak ditemukan pada routing table, dan tidak ada default route, maka paket akan didrop.


Routing Protokol

Seperti yang telah diketahui, sebuah router menentukan route berdasarkan informasi pada routing table. Routing protokol adalah aturan dan mekanisme yang digunakan untuk manajemen informasi routing table, seperti berbagi info dengan router lain. Ada 2 cara mengisi routing table:
1. Static Route

Pengisian route dilakukan secara manual pada tiap-tiap router. Memiliki prioritas lebih tinggi dibanding dynamic route (misalnya bila ada dua route menuju suatu network, yang satu diset dengan static, yang lain dengan dynamic, maka yang didahulukan ialah yang static). Harus diupdate / diubah secara manual bila terjadi perubahan.


2. Dynamic Route

Router yang terhubung akan saling menginformasikan jaringan yang terhubung dengannya. Sifatnya dinamis dan otomatis, jika ada jaringan baru yang terhubung atau terputus, maka routing table akan diupdate.

Protokol yang digunakan harus ada pada tiap router yang saling berkomunikasi, beberapa protokolnya adalah:
  • a. Routing Information Protocol (RIP)
  • b. Enhanced Interior Gateway Protocol (EIGRP)
  • c. Open Shorthest Path First (OSPF) 
 


sumber : Cisco Fundamental 1, Joko Christian, M.Kom







No comments:

Post a Comment