Setelah
kita memahami konsep protocol layer 5,6 dan 7, berikut adalah beberapa layanan
dan protocol yang umum digunakan:
1.
Domain
Name System (DNS) – TCP/UDP Port 53
Dalam jaringan data, tiap perangkat
memiliki alamat IP, supaya dapat berpartisipasi dalam komunikasi. Namun karena
manusia sulit mengingat alamat numeric, diciptakanlah alamat domain yang
mewakili alamat numeric.
Penggunaan nama domain hanya untuk
manusia, jika devices harus berkomunikasi, pengalamatan yang digunakan tetap
numeric. Sehingga suatu mekanisme untuk mengubah nama domain menjadi IP dan
sebaliknya.
The Domain Name System (DNS) dibuat untuk
melakukan resolusi domain ß à IP disebut
dengan proses resolve. Protocol DNS merupakan service otomatis yang mencocokkan
nama domain dengan alamat IP.
Proses Kerja
Perhatikan
ilustrasi gambar
Tools
Untuk melakukan resolve secara manual,
dapat digunakan perintah nslookup pada windows atau unix.
Contoh:
Format
Berikut
adalah format dari message DNS
Pola Kerja
2.
Hyper
Text Transfer Protocol (HTTP) – TCP Port 80
Hyper Text Transfer Protocol adalah
protocol yang digunakan untuk mengirim dan menerima halaman web. Untuk
berfungsi, model yang digunakan adalah client-server. Dimana pada client
terdapat web browser dan pada server terdapat web server.
Format bahasa yang digunakan umumnya HTML
(Hyper Text Markup Language) untuk halaman web, namun protocol ini juga
mendukung pengiriman data dalam format lain seperti binary.
Langkah Kerja
Ada dua metode request yaitu:
1) GET
(permohonan data)
2) POST
(embed data pada request), PUT (upload data)
Protocol HTTP tidak secure, karena dapat
disadap, untuk meningkatkan keamanan dapat digunakan protocol HTTPS.
3.
Email
Dua protocol utama yang mendukung
email adalah:
1) POP
(Post Office Protocol) UDP port 110
2) SMTP
(Simple Mail Transport Protocol) TCP port 25
Saat membuat dan menerima email,
umumnya digunakan aplikasi yang disebut Mail User Agent (MUA) atau email
client. Untuk menerima email dari server, dapat digunakan protocol POP. Untuk
mengirim email digunakan protocol SMTP.
Saat membuat email dan menerima
email, umumnya digunakan aplikasi yang disebut Mail User Agent (MUA) atau email
client.
Email Server
Server email beroperasi dalam dua
proses terpisah:
1) Mail
Transfer Agent (MTA)
2) Mail
Delivery Agent (MDA)
Proses Mail Transfer Agent (MTA)
digunakan untuk memforward email berdasarkan header email. Jika tujuan email
pada server local, maka diteruskan ke MDA, jika tidak akan di forward ke server
selanjutnya.
MTA
MDA
Protocol
Saat ini, protokol POP telah
mencapai versi 3, disebut POP3. Protokol SMTP menggunakan set perintah yang
teratur, beberapa commandnya adalah:
1) HELO
– identifies the SMTP client process to the SMTP server process
2) EHLO
– is a newer version of HELO, which includes services extensions
3) MAIL
FROM – identifies the sender
4) RCPT
TO – identifies the recipient
5) DATA
– identifies the body of the message
4.
File
Transfer Protocol (FTP) – TCP Ports 20 and 21
FTP
(File Transfer Protocol) digunakan mentransfer file. Client akan membuka
koneksi pertama dengan server pada port TCP 21. Yang selanjutnya digunakan
untuk mengontrol traffic. Selanjutnya dibuka koneksi kedua pada port TCP 20
yang berfungsi sebagai jalur pengiriman data, dan dibuat tiap kali ada file
yang ditransfer.
5.
Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) – UDP Port 67
Dynamic
Host Configuration Protocol memungkinkan perangkat mendapatkan IP address dan
informasi lain secara otomatis dari DHCP server. Service ini mengatur pemberian
IP, subnet mask, gateway dan parameter lain.
Sifat DHCP merupakan lease (penyewaan) dan
tidak bersifat tetap, sehingga hanya cocok untuk client, karena sebuah server
harus memiliki ip static.
DHCP dapat menimbulkan resiko keamanan,
karena tiap perangkat yang terhubung pada jaringan dapat menerima alamat. Hal
ini harus diperhitungkan saat menentukan penggunaan alamat dinamis atau statis.
Baik alamat statis maupun dinamis memiliki fungsi tersendiri pada jaringan,
banyak jaringan menggunakan keduanya sekaligus. Dinamis pada client dan statis
pada server, gateway, switch, dan printer jaringan.
Metode kerja
Server akan menyimpan daftar alamat ip
yang dapat disewakan (ini dapat diset).
1) Client
yang terhubung jaringan akan mengirimkan paket DHCP discover untuk mendapat
perhatian DHCP server.
2) Server
DHCP membalas dengan DHCP OFFER, yaitu sebuah pesan penawaran dengan ip
address, DNS, gateway dan lama lease.
3) Client
akan broadcast pesan DHCP REQUEST packet yang mengindetifikasikan server mana
(jika lebih dari satu server DHCP yang menawarkan) dan lease mana yang
diterima.
4) Server
akan mengirim DHCP ACK yang menandakan persetujuan.
5) Jika
masa sewa telah habis, atau sebab lain ip tidak dapat digunakan, server akan
mengirim DHCP NAK message (Negative Acknowledgement). Dan proses pendapatan ip diulang dari DHCP
DISCOVER.
6) Untuk
pembaruan dari IP yang hampir habis masa leasenya, client mengirim DHCP
REQUEST.
Server DHCP harus menjamin bahwa IP yang
disewakan bersifat unik, dan administrator harus dengan mudah mengubah IP
address client tanpa mengkonfigurasi ulang client. Umumnya ISP menggunakan DHCP
untuk mengalokasikan alamat IP bagi pengguna layanannya.
6.
File
Sharing
Server
Message Block (SMB) adalah protokol untuk file sharing pada model client/server.
Dikembangkan oleh IBM di akhir 1980-an. Tidak seperti model FTP, pada SMB
client akan mempertahankan koneksi untuk waktu yang lama, dan dapat
mempergunakan sumber daya pada server seperti sumber daya local.
SMB juga dapat digunakan untuk layanan
bagi print dan telah menjadi standar dari fasilitas jaringan Microsoft yang
sejak windows 2000 mengimplementasikan DNS pada SMB nya. Linux, Apple dan Unix
juga menyediakan metode file sharing dengan nama SAMBA.
Protokol SMB mendeskripsikan cara
mengakses file sistem dan bagaimana client dapat meminta file. Semua pesan SMB
menggunakan format yang sama, yaitu bagian header yang berukuran tetap diikuti
dengan parameter dan komponen data yang berukuran variable.
Sebuah pesan SMB dapat:
1) Membuka,
otentifikasi dan menutup sesi
2) Mengontrol
akses file dan printer
3) Mengatur
aplikasi untuk mengirim atau menerima pesan dari dan ke perangkat lain
7.
P2P
dan Gnutella
Selain
model FTP dan SMB untuk membagi file, ada juga protokol aplikasi lain dengan
fungsi sama. Aplikasi P2P berdasarkan protokol gnutella memungkinkan user untuk
berbagi file pada harddisknya dengan user lain melalui internet.
Beberapa aplikasi yang memanfaatkan
protokol ini ialah Bearshare, Azareus, Gnucleus, limewire, Morpheus, winmx and
Xolox.
Banyak aplikasi P2P tidak menggunakan database
terpusat untuk mencatat keberadaan peers (rekan bagi pakai), sebaliknya setiap
perangkat pada jaringan memberitahukan file apa yang tersedia saat ditanya.
Saat user terhubung, aplikasi client akan
mencari perangkat lain dengan service yang sama. Transfer file umumnya
memanfaatkan layanan HTTP. Ada 5 jenis paket data protokol gnutella:
1) Ping
à
mencari perangkat
2) Pong
à
balasan ping
3) Query
à
mencari lokasi file
4) Query
hit à
balasan query
5) Push
à
permintaan download
8.
Telnet
Telnet
adalah protokol dan aplikasi yang digunakan untuk melakukan remote jarak jauh
(dengan komputer lain pada jaringan) menggunakan text based. Telnet dimulai di
tahun 1970-an dan merupakan salah satu protokol tertua pada model tcp/ip. Baik
protokol maupun software client yang memanfaatkannya disebut telnet.
Sebuah koneksi menggunakan telnet disebut
sesi virtual terminal (vty), yang mengakses command line interface (cli). Untuk
menggunakan telnet, pada server harus terinstall telnet daemon, dan client
menggunakan aplikasi telnet. Pada microsoft dapat digunakan hyper terminal. Setelah
terhubung, user dapat menjalankan perintah pada server seperti mengakses pada
terminal fisik server.
Karena
telnet tidak mengenkripsi data yang dikirim, disarankan menggunakan ssh (secure
shell) untuk keamanan yang lebih baik.
Setiap perintah telnet terdiri dari
setidaknya 2 byte, byte pertama ialah karakter khusus yang disebut interpret as
command (iac) karakter yang mendefinisikan byte berikut berupa perintah.
Beberapa perintah lain ialah:
1) Are
you there (ayt) – cek keaktifan koneksi
2) Erase
line (el) – hapus semua teks dari baris aktif
3) Interrupt
process (ip) – suspends, interrupts, aborts, or terminates process vty itu
sendiri.
sumber : Cisco Fundamental 1, Joko Christian, M.Kom
No comments:
Post a Comment