Pages

Tuesday, January 1, 2013

Cisco Fundamental : Service dan Protokol Umum

            Setelah kita memahami konsep protocol layer 5,6 dan 7, berikut adalah beberapa layanan dan protocol yang umum digunakan:
 
1.      Domain Name System (DNS) – TCP/UDP Port 53

      Dalam jaringan data, tiap perangkat memiliki alamat IP, supaya dapat berpartisipasi dalam komunikasi. Namun karena manusia sulit mengingat alamat numeric, diciptakanlah alamat domain yang mewakili alamat numeric.


      Penggunaan nama domain hanya untuk manusia, jika devices harus berkomunikasi, pengalamatan yang digunakan tetap numeric. Sehingga suatu mekanisme untuk mengubah nama domain menjadi IP dan sebaliknya. 

      The Domain Name System (DNS) dibuat untuk melakukan resolusi domain ß à IP disebut dengan proses resolve. Protocol DNS merupakan service otomatis yang mencocokkan nama domain dengan alamat IP.

Proses Kerja
Perhatikan ilustrasi gambar



 Tools 

      Untuk melakukan resolve secara manual, dapat digunakan perintah nslookup pada windows atau unix. 

Contoh:


Format
Berikut adalah format dari message DNS



Pola Kerja

 
2.      Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) – TCP Port 80

      Hyper Text Transfer Protocol adalah protocol yang digunakan untuk mengirim dan menerima halaman web. Untuk berfungsi, model yang digunakan adalah client-server. Dimana pada client terdapat web browser dan pada server terdapat web server.

      Format bahasa yang digunakan umumnya HTML (Hyper Text Markup Language) untuk halaman web, namun protocol ini juga mendukung pengiriman data dalam format lain seperti binary.

Langkah Kerja

            Ada dua metode request yaitu:
1)      GET (permohonan data)
2)      POST (embed data pada request), PUT (upload data)

      Protocol HTTP tidak secure, karena dapat disadap, untuk meningkatkan keamanan dapat digunakan protocol HTTPS.

3.      Email
            Dua protocol utama yang mendukung email adalah:
1)      POP (Post Office Protocol) UDP port 110
2)      SMTP (Simple Mail Transport Protocol) TCP port 25
            Saat membuat dan menerima email, umumnya digunakan aplikasi yang disebut Mail User Agent (MUA) atau email client. Untuk menerima email dari server, dapat digunakan protocol POP. Untuk mengirim email digunakan protocol SMTP.
            Saat membuat email dan menerima email, umumnya digunakan aplikasi yang disebut Mail User Agent (MUA) atau email client. 


Email Server
            Server email beroperasi dalam dua proses terpisah:
1)      Mail Transfer Agent (MTA)
2)      Mail Delivery Agent (MDA)

            Proses Mail Transfer Agent (MTA) digunakan untuk memforward email berdasarkan header email. Jika tujuan email pada server local, maka diteruskan ke MDA, jika tidak akan di forward ke server selanjutnya.
MTA

MDA

Protocol
            Saat ini, protokol POP telah mencapai versi 3, disebut POP3. Protokol SMTP menggunakan set perintah yang teratur, beberapa commandnya adalah:
1)      HELO – identifies the SMTP client process to the SMTP server process
2)      EHLO – is a newer version of HELO, which includes services extensions
3)      MAIL FROM – identifies the sender
4)      RCPT TO – identifies the recipient
5)      DATA – identifies the body of the message

4.      File Transfer Protocol (FTP) – TCP Ports 20 and 21
      FTP (File Transfer Protocol) digunakan mentransfer file. Client akan membuka koneksi pertama dengan server pada port TCP 21. Yang selanjutnya digunakan untuk mengontrol traffic. Selanjutnya dibuka koneksi kedua pada port TCP 20 yang berfungsi sebagai jalur pengiriman data, dan dibuat tiap kali ada file yang ditransfer. 


5.      Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) – UDP Port 67
      Dynamic Host Configuration Protocol memungkinkan perangkat mendapatkan IP address dan informasi lain secara otomatis dari DHCP server. Service ini mengatur pemberian IP, subnet mask, gateway dan parameter lain.
      Sifat DHCP merupakan lease (penyewaan) dan tidak bersifat tetap, sehingga hanya cocok untuk client, karena sebuah server harus memiliki ip static.
      DHCP dapat menimbulkan resiko keamanan, karena tiap perangkat yang terhubung pada jaringan dapat menerima alamat. Hal ini harus diperhitungkan saat menentukan penggunaan alamat dinamis atau statis. Baik alamat statis maupun dinamis memiliki fungsi tersendiri pada jaringan, banyak jaringan menggunakan keduanya sekaligus. Dinamis pada client dan statis pada server, gateway, switch, dan printer jaringan.

Metode kerja


      Server akan menyimpan daftar alamat ip yang dapat disewakan (ini dapat diset).
1)      Client yang terhubung jaringan akan mengirimkan paket DHCP discover untuk mendapat perhatian DHCP server.
2)      Server DHCP membalas dengan DHCP OFFER, yaitu sebuah pesan penawaran dengan ip address, DNS, gateway dan lama lease.
3)      Client akan broadcast pesan DHCP REQUEST packet yang mengindetifikasikan server mana (jika lebih dari satu server DHCP yang menawarkan) dan lease mana yang diterima.
4)      Server akan mengirim DHCP ACK yang menandakan persetujuan.
5)      Jika masa sewa telah habis, atau sebab lain ip tidak dapat digunakan, server akan mengirim DHCP NAK message (Negative Acknowledgement).  Dan proses pendapatan ip diulang dari DHCP DISCOVER.
6)      Untuk pembaruan dari IP yang hampir habis masa leasenya, client mengirim DHCP REQUEST.
     
      Server DHCP harus menjamin bahwa IP yang disewakan bersifat unik, dan administrator harus dengan mudah mengubah IP address client tanpa mengkonfigurasi ulang client. Umumnya ISP menggunakan DHCP untuk mengalokasikan alamat IP bagi pengguna layanannya.

6.      File Sharing
      Server Message Block (SMB) adalah protokol untuk file sharing pada model client/server. Dikembangkan oleh IBM di akhir 1980-an. Tidak seperti model FTP, pada SMB client akan mempertahankan koneksi untuk waktu yang lama, dan dapat mempergunakan sumber daya pada server seperti sumber daya local.
      SMB juga dapat digunakan untuk layanan bagi print dan telah menjadi standar dari fasilitas jaringan Microsoft yang sejak windows 2000 mengimplementasikan DNS pada SMB nya. Linux, Apple dan Unix juga menyediakan metode file sharing dengan nama SAMBA.


      Protokol SMB mendeskripsikan cara mengakses file sistem dan bagaimana client dapat meminta file. Semua pesan SMB menggunakan format yang sama, yaitu bagian header yang berukuran tetap diikuti dengan parameter dan komponen data yang berukuran variable.
      Sebuah pesan SMB dapat:
1)      Membuka, otentifikasi dan menutup sesi
2)      Mengontrol akses file dan printer
3)      Mengatur aplikasi untuk mengirim atau menerima pesan dari dan ke perangkat lain

7.      P2P dan Gnutella
      Selain model FTP dan SMB untuk membagi file, ada juga protokol aplikasi lain dengan fungsi sama. Aplikasi P2P berdasarkan protokol gnutella memungkinkan user untuk berbagi file pada harddisknya dengan user lain melalui internet.
      Beberapa aplikasi yang memanfaatkan protokol ini ialah Bearshare, Azareus, Gnucleus, limewire, Morpheus, winmx and Xolox.


      Banyak aplikasi P2P tidak menggunakan database terpusat untuk mencatat keberadaan peers (rekan bagi pakai), sebaliknya setiap perangkat pada jaringan memberitahukan file apa yang tersedia saat ditanya.
      Saat user terhubung, aplikasi client akan mencari perangkat lain dengan service yang sama. Transfer file umumnya memanfaatkan layanan HTTP. Ada 5 jenis paket data protokol gnutella:
1)      Ping à mencari perangkat
2)      Pong à balasan ping
3)      Query à mencari lokasi file
4)      Query hit à balasan query
5)      Push à permintaan download

8.      Telnet
     
Telnet adalah protokol dan aplikasi yang digunakan untuk melakukan remote jarak jauh (dengan komputer lain pada jaringan) menggunakan text based. Telnet dimulai di tahun 1970-an dan merupakan salah satu protokol tertua pada model tcp/ip. Baik protokol maupun software client yang memanfaatkannya disebut telnet.
      Sebuah koneksi menggunakan telnet disebut sesi virtual terminal (vty), yang mengakses command line interface (cli). Untuk menggunakan telnet, pada server harus terinstall telnet daemon, dan client menggunakan aplikasi telnet. Pada microsoft dapat digunakan hyper terminal. Setelah terhubung, user dapat menjalankan perintah pada server seperti mengakses pada terminal fisik server.




     
Karena telnet tidak mengenkripsi data yang dikirim, disarankan menggunakan ssh (secure shell) untuk keamanan yang lebih baik. 
 Setiap perintah telnet terdiri dari setidaknya 2 byte, byte pertama ialah karakter khusus yang disebut interpret as command (iac) karakter yang mendefinisikan byte berikut berupa perintah. Beberapa perintah lain ialah:
1)      Are you there (ayt) – cek keaktifan koneksi
2)      Erase line (el) – hapus semua teks dari baris aktif
3)      Interrupt process (ip) – suspends, interrupts, aborts, or terminates process vty itu sendiri.

 sumber : Cisco Fundamental 1, Joko Christian, M.Kom


No comments:

Post a Comment