Manajemen mutu mengacu pada proses mengawasi berbagai kegiatan dan tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan, serta sarana yang digunakan untuk mencapainya, konsisten.
Manajer Operasi peduli dengan kualitas output dari sistem operasi mereka. Kualitas ini dapat dikaitkan dengan keandalan produk atau layanan, kesesuaian dengan peraturan, tingkat pemborosan, tingkat layanan purna jual yang diberikan, desain produk, dan konsistensi pengiriman produk atau layanan.
Tolok ukur kualitas dapat dicapai dengan menggunakan satu atau lebih dari strategi berikut:
- Kontrol kualitas (di mana kualitas dipantau selama proses produksi atau penyediaan layanan).
- Jaminan kualitas (sertifikasi untuk tingkat kualitas tertentu dalam produksi aktual barang atau jasa).
- Manajemen kualitas total (menerapkan kontrol kualitas dan jaminan kualitas untuk proses produksi/penyediaan).
Ada dua jenis pendekatan manajemen kualitas yang dominan:
- Statistical Process Control (SPC) - SPC adalah penerapan teknik statistik untuk mengontrol proses kerja guna mendeteksi produksi barang yang cacat. Proses ini bergantung pada pendekatan PDCA untuk produksi.
- Total Quality Management (TQM) - TQM menekankan koordinasi antar departemen, terutama desain produk, pembelian, penjualan, dan layanan sehingga semua kelompok dapat bekerja sama
Dasar penting untuk membenarkan praktik TQM adalah memahami dampaknya terhadap biaya kualitas total. Empat jenis utama dari biaya kualitas meliputi:
1. Biaya pencegahan
Biaya pencegahan adalah biaya yang ditimbulkan dari upaya penurunan kualitas yang buruk seperti:
- Pelatihan karyawan (untuk membantu mencegah/mengurangi kecacatan produk/jasa).
- Pemilihan dan sertifikasi pemasok merupakan kegiatan pencegahan yang penting.
- Pemeliharaan preventif diperlukan untuk mencegah kerusakan peralatan.
2. Biaya penilaian
Biaya penilaian meliputi inspeksi dan pengujian bahan baku, barang dalam proses (WIP), dan barang jadi.
Audit kualitas dan pengambilan sampel juga merupakan biaya penilaian yang penting.
Statistical process control (SPC) adalah jenis terakhir dari biaya penilaian. SPC melacak proses yang sedang berlangsung di lingkungan manufaktur atau layanan untuk memastikan bahwa mereka menghasilkan kinerja yang diinginkan.
3. Biaya kegagalan internal
Biaya kegagalan internal terjadi ketika cacat kualitas ditemukan sebelum mencapai pelanggan. Contoh biaya kegagalan internal meliputi:
- Memotong produk
- Pengerjaan ulang produk
- Kehilangan produktivitas karena kerusakan mesin
- Kesalahan tenaga kerja
4. Biaya kegagalan eksternal
Biaya kegagalan eksternal terjadi ketika cacat ditemukan setelah mencapai pelanggan. Ini adalah kategori biaya kualitas yang paling mahal. Contohnya termasuk:
- Pengembalian/penarikan kembali produk
- Perbaikan produk
- Klaim garansi
- Kehilangan reputasi dan kehilangan bisnis
Tujuh elemen dasar yang menangkap esensi filosofi TQM meliputi:
- Fokus pelanggan
- Perbaikan terus-menerus
- Pemberdayaan karyawan
- Alat berkualitas
- Desain produk
- Manajemen proses
- Kualitas pemasok
No comments:
Post a Comment