Pengantar
Peran utama manajer operasi adalah sebagai perencana/pengambil keputusan. Dalam kapasitas ini, manajer operasi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sejauh mana tujuan dan sasaran organisasi tercapai. Sebagian besar keputusan melibatkan banyak kemungkinan alternatif yang dapat memiliki dampak yang sangat berbeda pada biaya atau laba. Oleh karena itu, penting untuk membuat keputusan berdasarkan informasi.
Profesional manajemen operasi membuat sejumlah keputusan kunci yang mempengaruhi seluruh organisasi. Ini termasuk yang berikut:
- Apa: Sumber daya apa yang akan dibutuhkan, dan dalam jumlah berapa?
- Kapan: Kapan setiap sumber daya dibutuhkan? Kapan pekerjaan harus dijadwalkan? Kapan bahan dan persediaan lainnya harus dipesan? Kapan tindakan korektif diperlukan?
- Dimana: Di mana pekerjaan akan dilakukan?
- Bagaimana: Bagaimana produk atau layanan dirancang? Bagaimana pekerjaan akan dilakukan (organisasi, metode, peralatan)? Bagaimana sumber daya akan dialokasikan?
- Siapa: Siapa yang akan melakukan pekerjaan?
Keputusan Operasi Strategis versus Taktis
Keputusan operasi strategis dan taktis menentukan seberapa baik organisasi dapat mencapai tujuannya. Mereka juga memberikan peluang bagi organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif unik yang menarik dan membantu mempertahankan pelanggan. Ada dua kategori utama pengambilan keputusan - Keputusan Operasi Strategis dan Keputusan Operasi Taktis.
- Keputusan Operasi Strategis. Keputusan operasi termasuk keputusan yang bersifat strategis, yang berarti bahwa mereka memiliki konsekuensi jangka panjang dan seringkali melibatkan banyak biaya dan komitmen sumber daya. Keputusan operasi strategis termasuk keputusan lokasi fasilitas, jenis teknologi yang akan digunakan organisasi, menentukan bagaimana tenaga kerja dan peralatan diatur, dan berapa banyak kapasitas jangka panjang yang akan disediakan organisasi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
- Keputusan Operasi Taktis. Keputusan operasi taktis memiliki dampak jangka pendek hingga menengah pada organisasi, seringkali melibatkan lebih sedikit komitmen sumber daya, dan dapat diubah lebih mudah daripada keputusan strategis. Keputusan taktis termasuk penjadwalan tenaga kerja, menetapkan prosedur jaminan kualitas, membuat kontrak dengan vendor, dan mengelola inventaris.
Penggunaan Model sebagai Alat Pengambilan Keputusan
Pertama, model dapat didefinisikan sebagai representasi yang disederhanakan dari sesuatu. Model terkadang diklasifikasikan sebagai fisik, skematis, atau matematis:
- Model fisik terlihat seperti rekan mereka di kehidupan nyata. Misalnya, bangunan model skala akan menjadi contoh model fisik. Keuntungan dari model ini adalah korespondensi visualnya dengan kenyataan.
- Model skematis lebih abstrak daripada model fisiknya; yaitu, mereka kurang mirip dengan realitas fisik. Contohnya termasuk grafik dan bagan, cetak biru, gambar, dan lukisan. Keuntungan dari model skematis adalah bahwa mereka seringkali relatif sederhana untuk dibangun dan diubah. Selain itu, mereka memiliki tingkat korespondensi visual tertentu.
- Model matematika adalah yang paling abstrak: Mereka sama sekali tidak terlihat seperti model kehidupan nyata. Contohnya termasuk angka, rumus, dan simbol. Model ini biasanya yang paling mudah untuk dimanipulasi, dan merupakan bentuk input yang penting untuk komputer dan kalkulator.
Variasi model yang digunakan sangat besar. Meskipun demikian, semuanya memiliki ciri-ciri umum tertentu: Semuanya adalah alat bantu pengambilan keputusan dan penyederhanaan dari fenomena kehidupan nyata yang lebih kompleks.
No comments:
Post a Comment